KARYA TULIS ILMIAH
Penanganan Bencana Tsunami
Disusun oleh:
WIDIA AYU WULANDARI
IX A
011021
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Hampir setiap tahun di berbagai daerah di Indonesia terancam
bencana, slah satunya ialah Tsunami. Dalam sejarah manusia dengan akal budinya
secara bersama-sama selalu dapat belajar dari pengalaman bencana dan mencari alternatif-alternatif
cara untuk menghadapinya. Hal yang dapat dilakukan oleh manusia adalah
menanganinya, agar bencana itu dapat di hadapi sehingga tidak lagi membahayakan
atau menimbulkan banyak korban.
Tsunami tetap merupakan ancaman yang nyata bagi seluruh dunia ini.
Sistem peringatan Tsunami telah banyak membantu mengurangi bahaya ini, dan jika
peringatan-peringatannya di-perhatikan dan di pahami, maka manusia tidak perlu
hidup dalam ketakutan terhadap gelombang itu.
Tsunami merupakan manifestasi kekuatan samudra yang hendaknya
jangan pernah dilupakan. Pada tahun 2008, penduduk Indonesia dan khususnya
mereka yang tinggal di Aceh, di ingatkan tentang kekuatan raksasa yang
tersembunyi di laut. Banyak orang yang mengingat keterkejutan besar menyaksikan
kerusakan, kesedihan atas kehilangan, dan berbagai kerugian lainnya.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka
masalah yang akan dibahas :
1)
Apakah Tsunami itu?
2)
Mengapa Tsunami bisa terjadi?
3)
Bagaimana cara Menangani Tsunami?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis
ilmiah adalah untuk mengetahui :
·
Apakah Tsunami itu?
·
Mengapa Tsunami bisa terjadi?
·
Bagaimana cara Menangani Tsunami?
D. Manfaat
Penulisan
Adupun pula manfaat penulisan karya tulis ilmiah adalah agar
memperoleh gambaran tentang apakah tsunami itu, mengapa tsunami bisa terjadi
dan bagaimana cara mengatasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti “gelombong
pelabuhan”. Istilah ini pada mulanya di gunakan oleh nelayan Jepang yang
kembali dari melaut dan menemukan pelabuhan telah rusak akibat dihantam
gelombang. Istilah tsunami kemudian menjadi popular untuk menyebutkan gelombang
raksasa yang bergerak cepat dan tiba-tiba, yang diakibatkan oleh pergeseran
bumi di dasar laut.
Tsunami biasanya di sebabkan oleh gempa bumi dahsyat yang terjadi
didasar laut. Ketika lempeng dasar laut bergerak, berpindah, atau berguncang ke
atas dan ke bawah, pergerakan ini menimbulkan gempa bumi di bawah air laut yang
sekaligus menggerakkan air laut dan menimbulkan gelombang tsunami yang bergerak
sangat cepat dan jauh.
Selain itu, tsunami juga dapat terjadi karena letusan gunung berapi
di bawah permukaan laut, letusan bagian gunung berapi yang terletak dekat
pantai, karena tanah longsor yang besar yang terjadi di bawah laut atau berasal
dari atas laut yang jatuh menghujam ke dalam laut, atau adanya meteor dari luar
angkasa yang jatuh ke laut.
B.
Terjadinya
Tsunami
Gempa bumi atau letusan gunung berapi yang terjadi di bawah laut
mengakibatkan terjadinya gerakan kerak
bumi ke atas dan ke bawah dan kemudian menyebabkan dasar laut naik dan turun
secara tiba-tiba. Pergerakan naik dan turun dasar laut ini seterusnya
menggerakkan air laut, menciptakan pergerakan gelombang yang kuat dan etika
gelombang ini sampai di pantai atau daratan, kecepatannya melambat dan tumbuh
menjadi tembok air yang tinggi.
Di laut yang dalam ukuran gelombang tsunami agak rendah, gelombang
tampak seperti ombak biasa, tingginya hanya sekitar satu meter dan lewat tanpa
disadari oleh kebanyakan nelayan. Namun, ketika mencapai laut dangkal gelombang
tsunami tumbuh hingga 30 meter. Di laut yang dalam gelombang tsunami dapat
bergerak hingga 900 km/jam, tapi ketika mencapai laut dangkal dekat daratan ia
melambat. Pada kedalaman 15 meter kecepatannya bisa menjadi sekitar 45 km/jam,
kecepatan ini masih terlalu sukar bagi orang-orang di pantai untuk dapat lari
menyelamatkan diri.
Gelombang tersebut mendorong ke depan dengan berat lautan di
belakangnya. Ketika itu, rumah dan bangunan roboh, jalan hilang, kapal
terlempar, jembatan putus, manusia dan hewan terhempas dan tertarik ke laut,
dan semuanya yang tidak tertanam kuat di tanah tercabut oleh tsunami tersebut.
Adapun tanda-tanda akan terjadinya tsunami ialah :
Ø
Terdapat getaran yang kuat yang
dapat dirasakan di sekitar pantai yang disebabkan oleh gempa bawah laut.
Ø
Setelah getaran mereda air laut di
pantai surut secara tiba-tiba dan terlihat seakan tersedot hingga beberapa
kilometer. Ini pertanda gelombang besar akan menyusul.
Ø
Tsunami datang kira-kira 15 menit
setelah gempa atau getaran terjadi.
Ø
Gelombang yang pertama datang selalu
tidak terlalu besar, tapi ombak atau gelombang yang datang berikutnya adalah
yang berbahaya dan dahsyat.
Ø
Perhatikan tingkah laku hewan,
mereka terlihat bertingkah laku aneh. Hewan dapat merasakan tanda-tanda bahaya
yang tidak dapat dirasakan oleh manusia
C.
Menangani
Bencana Tsunami
Bencana alam seperti tsunami tidak dapat dihindari tapi resiko dari
bencana tersebut dapat dikurangi. Kurangnya pengetahuan kita tentang tsunami,
seperti tentang sebab-sebab, cirri-ciri/sifat-sifat atau tanda-tanda akan
terjadinya tsunami, ditambah dengan kurangnya perencanaan pengembangan kawasan
pantai yang tidak tahan gempa tsunami menyebabkan timbulnya korban.
Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah berikut :
1)
Perlindungan garis pantai
2)
Sistem peringatan dini
3)
Pendidikan dan pembelajaran
4)
Kemitraan
5)
Pemetaan kawasan rawan dan tempat
evakuasi
6)
Penyiapan posko bencana
7)
Satgas penanganan bencana
Begitu pula dengan upaya-upaya untuk mengatasi tsunami ialah perlu
dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
1)
Mengetahui kawasan tsunami
Semua daerah pantai yang mungkin rawan kena tsunami, bahkan yang
berada ribuan kilometer jauhnya dari sumbernya. Ini karena tsunami bisa di
mulai pada satu sisi di lautan dan bergerak terus ke sisi lainnya.
Namun demikian, kepulauan pasifik sangat berpotensi terhadap
terjadinya tsunami karena merupakan wilayah-wilayah yang rentan terhadap gempa
bumi yang berskala besar.
2)
Memahami tindakan-tindakan
persiapan, menjelang, saat terjadi dan pasca tsunami
Salah satu tindakan pada saat terjadinya tsunami ialah :
Ø
Jangan panik
Ø
Pukul kentongan dan informasikan
kepada semua orang tentang tanda-tanda tersebut
Ø
Laporkan kepada aparat yang
berwenang
Ø
Segera ajak keluarga dan teman untuk
secepatnya menyelamatkan diri meninggalkan rumah
Ø
Bawa peralatan darurat seadanya
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka disimpulkan
bahwa :
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti “gelombong
pelabuhan”. Istilah ini pada mulanya di gunakan oleh nelayan Jepang yang
kembali dari melaut dan menemukan pelabuhan telah rusak akibat dihantam
gelombang.
Tsunami biasanya disebabkan oleh gempa bumi yang dahsyat yang
terjadi di dasar laut. Selain itu, tsunami juga dapat terjadi karena letusan
gunung berapi di bawah permukaan laut, letusan bagian gunung berapi yang
terletak dekat pantai, karena tanah longsor yang besar yang terjadi di bawah
laut atau berasal dari atas laut yang jauh menghujam ke dalam laut.
B.
Saran
Adapun saran yang diajukan pada penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah sebaiknya kita dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari terus berwaspada, karena kita semua tidak akan mengetahui kapan
datangnya tsunami baik secara tiba-tiba maupun mendadak.
DAFTAR
PUSTAKA
Dudley, Walter C. dan Min Lee.2010.Tsunami!.Bandung:University
Of Hawaii Press
Yuaelawati, Ella dan Usman Syihab.2008.Menangani
Bencana.Jakarta:Grasindo






1 komentar:
Nice posting :)
Kunjungan balik http://kupastrik.blogspot.com
Posting Komentar