|
Empat Tanda Cinta Sejati
![]()
Anda
dapat menemukan seseorang yang benar-benar sangat cocok untuk dijadikan
pasangan hidup dan bahkan memilikinya lebih dari satu dalam hidup Anda.
Tetapi kemudian bagaimana Anda benar-benar mengetahuinya dengan yakin?
Berikut
bantuan untuk meyakinkan keputusan hubungan Anda:
Cintai diri sendiri
Ada
pepatah lama mengatakan: “Anda tidak akan bisa membahagiakan orang lain
sampai Anda membahagiakan diri sendiri.” Hal ini tidak hanya akan membantu
pada saat bertemu dengan seseorang yang baru tetapi juga membantu Anda
memulai hubungan pada saat yang tepat.
Jadilah yang terbaik
Cinta
bukan hanya sekedar mencari seseorang yang akan membuat Anda bahagia.
Kecocokan akan menghasilkan yang terbaik- mungkin seseorang yang akan membuat
Anda menjadi orang yang bahagia dan lebih produktif.
Tawa Bisa
Bikin Jatuh Cinta
Cara
tertawa saja, bisa membuat orang lain suka dan timbul rasa cinta. Oleh sebab
itu, pandai-pandailah mengatur tawa.
Begitu
kata dan saran pakar relationship. Katanya, bila kamu sedang berusaha menarik
perhatian lawan jenis, cobalah tertawa. Sebab, tertawa ternyata memainkan
peranan penting dalam suatu hubungan.
Bikin orang jadi naksir
Sebenarnya,
tawa lebih dari sekedar bumbu pembicaraan. Tanpa sadar pun saat kita tertawa,
ternyata banyak orang yang memperhatikan kita. Dan nyatanya, banyak orang
tertarik pada si murah senyum.
Berubah Demi Pacar!?
Banyak
orang yang rela berubah demi kekasihnya. Entah karena diminta, atau keinginan
sendiri. Bagaimana dengan Anda?
Berubah
menjadi pribadi yang lebih baik, jelas tak masalah.
Merubah
sifat! Ini yang paling susah, karena sifat itu udah bawaan. Tapi bila dia
membawa Anda ke arah yang lebih baik, kenapa tidak? Apalagi jika (kata
teman), Anda punya sederet sifat "jelek", seperti pemarah,
pendendam, atau pemalas. Oke, kan kalau bisa diubah?
Lebih
smart. Maksudnya tentu bukan karena Anda bodoh, tapi dia akan merasa lebih
bangga jika Anda bisa 'lebih' pintar. Ini bisa menambah semangat Anda untuk
tampil sebagai pribadi yang lebih berkualitas. Sama sekali bukan perubahan
yang buruk bukan?
Intinya,
sejauh perubahan yang dituntutnya berdampak baik, kita perlu pertimbangkan.
Toh, bukan cuma untuk kebaikan hubungan asmara, tapi untuk kita juga! Ehm,
kalo cinta semakin lekat, asyik kan...?
Akan tetapi,
sebaiknya kamu berubah demi dirimu sendiri menjadi yang labih baik
kedepannya. Itulah yang diharapkan oleh kekasihmu ataupun orang-orang yang
menyayangimu, terutama orang tuamu. Dan bukan karena orang lain.
Berkorban Demi Cinta ?
Atas
nama cinta, banyak orang yang "bela-belain" berkorban apa saja.
Tujuannya satu, agar pasangan bahagia. Tapi, haruskah sampai begitu?
Konon,
cewek mengklaim dirinya sebagai pihak yang paling banyak berkorban untuk
pria. Sementara, banyak pula arjuna yang merasa telah "berkorban"
dan telaten merawat cintanya.
Terlepas
dari pihak mana yang paling banyak berkorban, psikoterapis Dr. Laura Schlessinger,
di Los Angeles, AS, menilai "berkorban" adalah hal terbodoh yang
dilakukan orang.
Tentu,
Schlessinger tak bermaksud mengajak kita untuk menjadi orang egois, dan tak
pedulian. Buktinya, dia menyarankan kita untuk tetap bersabar dan menjunjung
tinggi toleransi.
Seimbang.
Konon pula, wanita memiliki kadar toleransi dan kesabaran yang lebih tinggi
dibanding pria. Mungkin itulah sebabnya, wanita menjadi pihak yang lebih
banyak berkorban atau mengalah.
Nyatanya,
"Banyak wanita yang merasa harus berkorban. Bahkan, tak sedikit wanita
merasa bahagia atas pengorbanannya. Padahal, kondisi itu, jauh dari sebuah
hubungan sehat."
Padahal,
kebahagiaan sejati itu hanya bisa diperoleh jika ada keseimbangan.
"Jadi, bukan hanya wanita saja atau pria saja yang harus berkorban. Tapi
harus dua-duanya."
`Dalam
porsi tertentu, berkorban atau mengalah akan sangat membantu sebuah hubungan.
Tapi bila dibiarkan terus-terusan, kondisi itu bisa terbalik menjadi bom
waktu, yang siap meledak kapan saja.
Jadi,
jangan pernah takut untuk menegosiasikan setiap kondisi atau masalah yang
dihadapi. Hal itu bisa menjadi pelajaran toleransi bagi pasangan, dan
pelajaran otorisasi bagi Anda.
|
Artikel singkat tentang cinta
02.30 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)








0 komentar:
Posting Komentar